
(Gambar From Google)
Pada masa awal masuk, saat MOS dan beberapa hari setelahnya telah kulewati. Diriku masih saja seperti pada zaman SMP terdahulu yakni hanya menjadi siswa yang pendiam, duduk di dalam kelas dan mengikuti kegiatan yang berjalan di dalam kelas kemudian pulang ke rumah. Namun, saat itu ingin sekali diriku merubah semua itu. Pada saat exkul promotion yang memang sudah biasa pasti ada setelah kegiatan MOS untuk mempromosikan kegiatan exkul yang ada, diriku tertarik pada 2 exkul pada saat itu. Salah satunya ialah exkul ROHIS (Rohani Islam). Mungkin aneh karena banyak siswa yang sebenarnya tidak tertarik akan kegiatan exkul ini, namun itu semua berbeda bagi diriku. Karena disini lah awal mula petualanganku. Semua merubahku ketika diriku memilih di jalan ini.
(Logo ROHIS SMAN 98 Jakarta)
Mungkin cukup aneh ketika diriku memilih jalan ROHIS ini karena notabanenya diriku bukanlah aktivis dakwah sekolah pada zaman SMP. Namun, karena ingin tahu maka kucoba lah masuk ROHIS ini.
Pada awalnya diriku hanyalah memperhatikan apa yang ada di ROHIS ini, mulai dari agenda yang diadakan. Mulai dari kegiatan solat idul adha dan penyembelihan hewan qurban, Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) dan Kajian Islam pada Ramadhan.
Perlahan tapi pasti, diri ini terus mempelajari tentang Islam yang seutuhnya. Islam yang benar yang membawa rahmat untuk kehidupan di dunia ini.
Lalu sampailah pada masa dimana diriku diamanahkan menjadi ketua ROHIS pada zamanku waktu itu. Mungkin cukup aneh ketika orang yang kurang berpengalaman sepertiku ditunjuk sebagai ketua ROHIS. Tapi apa daya mungkin ini takdir Allah yang sudah ditetapkan kepadaku.
Seiring berjalannya waktu, diri ini mulai menyadari bahwa mungkin kegiatan exkul ini lah yang paling besar tantangannya. Ya, ROHIS ini tidak hanya mendapat serangan dari dalam sekolah yang mungkin beberapa orang tidak suka terhadap anak-anak ROHIS, tapi ROHIS diserang juga dari luar sekolah. Teringat betul dimana waktu itu ada seseorang pada suatu acara berita menyebutkan bahwa kegiatan remaja di masjid merupakan awal dari terbentuknya kader terorisme. Secara logika yang dimaksud adalah anak-anak ROHIS. Padahal kita tidak anak ROHIS tidak pernah melakukan hal yang aneh-aneh. Jangankan untuk melakukan terorisme, sama serangga aja kadang masih ada yang takut *ups. Untuk Melawan statement tersebut, anak ROHIS di seluruh Indonesia menggelar aksi menyatakan menolak statement ROHIS adalah teroris.
Selain masalah tersebut, ada lagi yakni terkait NII atau Negara Islam Indonesia. Padahal pada pemberitaan NII yang merupakan yang bermasalah. Namun, anehnya imbasnya yang kena anak ROHIS kembali. Tapi walaupun menerima banyak serangan, Kami ROHIS 98 terus melakukan dakwah sekolah karena Kami menganggap Kami tidaklah bermasalah atau terlibat dengan NII.
Oia, selama di ROHIS 98 tentu diriku tidaklah sendirian. Diriku mempunyai banyak sahabat yang setia menemaniku dalam jalan dakwah ini. Mulai dari belajar bersama, berpetualang bersama, kena masalah bersama, bahkan sampai para sahabatku yang akhwat lebih sering memarahiku dalam ROHIS ini hehe. Dari suka dan duka yang kita alami bersama, munculah sebuah ikatan ukhuwah.
Namun, itulah yang menjadi sebuah kenangan. Kenangan indah kita pada masa SMA. Kenangan yang tidak akan terlupakan yang karena kenangan itu, diriku bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih karena telah menjadi sahabatku selama ini para pejuang ROHIS 98 angkatan 23 yang Kami beri nama sebagai ROHIS "Erwachen" yang diambil dari bahasa Jerman yang artinya bangun atau bangkit. Ya, kita mengharapkan ROHIS pada masa itu untuk bangkit kembali setelah mengalami keterpurukan.
Banyak kenangan bersama kalian. Kini kita berpisah untuk meraih cita masing-masing. Namun, ingatlah selalu masa-masa kita saat itu kawan. Senang, sedih, susah telah kita alami bersama.
Seandainya kalian membaca tulisanku ini, marilah kawan kita saling mendoakan semoga kita dipertemukan kembali kelak di Surga-Nya Allah. Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar